Bagaimana voice over berperan untuk video promosi bisnismu?
Video promo yang singkat dan tajam adalah cara yang bagus untuk menarik perhatian untuk brand atau bisnismu, tetapi bagaimana caranya kamu mengubah perhatian tersebut menjadi bagian dari para pelanggan yang membayar?
Semuanya Dimulai Dengan Menceritakan Kisah yang Menarik.
Banyak pelanggan yang tidak terlalu peduli dengan fitur dan manfaat dari sebuah produk atau layanan; kebanyakan dari mereka justru lebih peduli tentang diri mereka sendiri, kepentingan mereka sendiri, dan lebih suka mencari solusi untuk masalah-masalah yang mereka hadapi. Pelanggan selalu memikirkan tentang hal yang langsung relevan dengan mereka.
Dengan mengilustrasikan bagaimana solusi yang kamu punya untuk membebaskan mereka dari rasa sakit dan ketidaknyamanan, kamu harus kembali merencanakan strategi untuk memperkuat brand loyalty dan mendapatkan lebih banyak prospek, bukan? Secara teori, iya, tetapi tantangannya adalah membuat banyak orang yang sebelumnya merasa terganggu dengan banyaknya iklan dan promosi dari untuk mulai memperhatikan. Di dunia “iklan 6 detik” dan pemirsa yang semakin apatis saat ini, hal seperti ini sering kali lebih mudah diucapkan daripada dilakukan!
***
Pada intinya, video promo adalah sebuah cerita pendek dengan bagian awal, tengah, dan akhir. Video bukanlah media visual semata. Suara juga merupakan setengah dari pengalaman sensorik, jadi memilih soundtrack yang tepat sangat penting untuk kesuksesan. Tapi musik dan visual hanya bisa membawa kamu sejauh mata dan telinga. Jika kamu menambahkan narasi menggunakan suara manusia, produk mu dapat melampaui batas melebihi mata dan telinga, karena suara narator bisa langsung berbicara dan berkomunikasi dengan emosi audiens.
Mendongeng adalah budaya manusia pertama yang ada di dunia, jauh mendahului budaya tulis-menulis, dan bentuk awal mendongeng biasanya melalui lisan, dikombinasikan dengan gerak tubuh dan ekspresi. Manusia telah banyak berevolusi untuk belajar dari kisah-kisah yang diceritakan oleh manusia lain dan untuk mengingat kisah-kisah tersebut, untuk kemudian mengingatnya dan membaginya dengan orang lain.
Kita semua sangat suka berimajinasi, tetapi ketika kita membuat sebuah keputusan yang independen dan rasional; emosi kita memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan, dan emosi sangat dipengaruhi oleh banyak hal yang diucapkan atau dilakukan oleh manusia lain. Membuat keputusan berdasarkan ‘firasat’ atau ‘naluri’ sangat umum sehingga kita tidak memikirkan mengapa dan untuk apa. “Saya lebih menyukai merek itu!” “Oh, saya lebih percaya pada produk itu!” “Produk tersebut pasti lebih baik dari pada yang lainnya!”
Kenapa? Kamu mungkin secara tidak sadar telah menerima rekomendasi dari seorang teman baik, atau temanmu mungkin menceritakan sebuah kisah yang bisa membuatmu yakin terhadap satu hal. Mereka mungkin berbicara dari pengalaman pribadi, atau mereka mungkin juga sudah mendengar hal-hal baik tersebut melalui orang lain yang melihat video, itulah mengapa, video promo yang bagus akan sangat membantu proses ini. Membuat cerita yang bagus akan meyakinkan cukup banyak orang untuk mencobanya dan, pada akhirnya, membagikan cerita mereka sendiri.
Sejarah panjang tentang budaya lisan membuat suara manusia memiliki efek yang menarik dan mengilhami orang lain untuk melakukan sesuatu karena bisa membantu kita untuk merasakan dan melakukan tindakan. Seorang voice over talent profesional akan mengundang tawa, menawarkan kepastian, menanamkan kepercayaan atau menginspirasi kegembiraan. Bukankah itu luar biasa?
Jadi, bagaimana caramu memilih voice-over yang tepat untuk menyampaikan sebuah pesan?
1. Mulailah dengan demografi.
Membangun brand voice tidak hanya untuk sebuah bisnis besar. Brand voice harus digunakan untuk setiap organisasi atau komunitas yang ingin terhubung, dari manusia ke manusia, dengan audiens mereka.
Pertama, dan mungkin jadi hal yang paling signifikan di setiap era, adalah pertimbangkan demografi target market yang kamu miliki:
1. Di mana mereka berada?
2. Apa tingkat pendidikan mereka?
3. Apa jenis kelamin dan usia mereka?
4. Apa yang ingin target marketmu mu lakukan atau rasakan?
Ciptakan persona penuh dari kebiasaan pelanggan mu, lalu pikirkan bagaimana kamu menginginkan mereka untuk memahami pesanmu.
Suara yang dilokalkan (localization) memiliki probabilitas yang lebih tinggi untuk didengarkan daripada aksen yang ‘netral’, tapi tentu saja semua itu tergantung pada efek yang ingin kamu berikan dari pesan tersebut. Kalau target market mu berada di wilayah tertentu, seperti Yogyakarta, misalnya, dampak yang ditimbulkan dengan menggunakan voice over talent yang berbicara dengan aksen Yogyakarta (Jawa) akan terasa lebih hebat, karena hal tersebut secara cepat mampu menghasilkan keakraban untuk para audiens. Atau, kamu mungkin ingin audiens beresonansi dengan merek Minuman khas asal Madura yang kamu miliki, dan dalam hal ini, suara dengan aksen Madura asli yang berbicara dalam bahasa Indonesia bisa menjadi pilihan yang sempurna.
2. Tentukan ‘nada’ yang tepat.
Audio branding adalah tentang membuat asosiasi yang tepat antara audiens, penawaran, dan bagaimana kamu ingin mereka bisa merasakan pesan tersebut.
Berikut adalah tiga contoh yang bisa jadi gambaran:
a. Produk perawatan kulit untuk wanita muda
Penawaran: solusi mudah untuk kulit yang lebih baik.
Contoh Nada: Nada percakapan (conversational) dari voice over talent wanita muda akan sangat mudah diterima, membuat para pendengar merasakan masalah yang relevan dengan kehidupan mereka, dan menemukan solusi yang tepat serta mudah.
b. Produk teknologi untuk gamers pria
Penawaran: Cara keren untuk memenangkan persaingan game online.
Contoh Nada: Nada Inspiratif dari suara laki-laki muda akan memberi mereka keyakinan bahwa produk yang kamu tawarkan akan memberi mereka hasil dan memberi mereka rasa urgensi untuk bertindak sekarang jika tidak ingin ketinggalan.
c. Aplikasi mobile banking untuk siapa saja
Penawaran: Aplikasi sederhana untuk mengelola uangmu secara online.
Contoh Nada: Nada otoritatif dari suara pria atau wanita dewasa akan menanamkan kepercayaan pada aplikasi, karena trust adalah modal utama dan sangat penting untuk produk yang berkonsentrasi pada sistem pengelolaan uang.
Apakah kamu melihat kesamaan tema di antara 3 contoh tersebut?
Setiap voice over talent profesional berbicara dalam nada tertentu, dan nada yang kamu pilih untuk projectmu bergantung pada bagaimana kamu ingin audiens merasakannya.
Nada yang paling umum untuk digunakan dalam voice over untuk bisnis adalah sebagai berikut:
l Formal (Seorang pemimpin yang bisa dipercaya)
l Commercial (Menarik, personal, edgy)
l Corporate (Profesional, percaya diri)
l Storytelling (Memotivasi, menggerakkan)
l Casual (Friendly, santai, ‘this is going to be easy’)
l Deep Tone (Meyakinkan, I’m okay, you’re okay too)
Nada-nada lain seperti Marah, Sedih, Takut, dan Komedi biasanya digunakan untuk project-project hiburan, tetapi mungkin juga cocok untuk brand atau bisnis yang ingin membangkitkan perasaan yang kuat di antara para pendengarnya.
3. Produksi secara profesional
Akan sangat baik apabila segala hal yang menyangkut produksi dilakukan oleh para profesional dalam bidangnya. Naskah ditulis oleh copywriter, suara direkam oleh engineer profesional, begitu pula dengan post production yang dilakukan di studio yang profesional. Terutama jika kamu mendapatkan dana untuk melakukannya, jatuhkanlah pilihanmu pada orang-orang yang benar-benar mengerti tentang apa yang kamu inginkan.
Naskah voice over menjadi sangat penting karena bahasa dan urutan kata mempengaruhi nada materi. Segalanya bukan hanya tentang suara; naskah membantu untuk membentuk kinerja. Sebagian besar klien yang melakukan produksi di tempat kami di Inavoice sudah membuat naskah hebat yang ditulis oleh para profesional. Meskipun, beberapa yang tidak memiliki naskah, Inavoice juga menyertakan penulisan naskah sebagai bagian dari layanan.
Tetapi perlu diingat, kalau anggaran yang kamu miliki terbilang minim dan kamu menulis naskah serta membuat video sendiri menggunakan alat yang kamu miliki, ini mungkin bukan pilihan.
Pro tips: selalu buat naskah tetap ringkas. Coba bacakan naskah yang sudah kamu tulis keras-keras untuk diri sendiri dan orang lain. Hal tersebut bisa membantumu menyaring pesan atau kata dan mendapatkan nada yang tepat.
Hal lain yang tidak boleh luput adalah kecepatan bicara rata-rata manusia adalah sekitar 130 kata per menit, jadi katakanlah kalau promo milikmu berdurasi 30 detik, naskah yang memiliki lebih dari 100 kata berarti membuat voice over talent harus berbicara dengan sangat cepat agar sesuai. Faktanya, panjang naskah seringkali bisa merusak nada! Misalnya kalau kamu ingin nada yang berwibawa, tentu saja bicara dengan nada tinggi dan cepat bukan sebuah pilihan. Sebaliknya, 130–150 kata per menit jadi ideal untuk nada conversational atau percakapan ringan.
Pro tips : Gunakan calculator text to speech untuk mengetahui durasi naskah yang telah kalian tulis.
Saat kamu sudah puas dengan naskahnya (atau saat kamu akhirnya bisa berhenti merevisi!), merekam suara akan sangat mudah dilakukan dengan bantuan agensi voice over digital seperti Inavoice. Kami akan memandu kamu untuk melalui seluruh proses, dengan profesionalitas yang tidak diragukan dan layanan yang membuat kamu nyaman.
Saat kamu mencari jasa voice over di Inavoice, kami akan menghemat waktumu karena kami telah memverifikasi setiap sampel suara dan voice over talent di platform kami sebelum mengunggah profil mereka. Kami memastikan kamu selalu mendapatkan kualitas terbaik dengan harga yang sesuai.
***
Satu hal yang pasti, di dalam industri voice over jangan pernah berharap keajaiban terjadi dengan harga yang tidak wajar (terlalu murah!). Bakat voice over talent profesional terbentuk dari bertahun-tahun latihan dan investasi untuk bisa mencapai level mereka saat ini. Voice over adalah sebuah seni, dan selalu ada harga yang tersembunyi di balik sebuah voice over yang murah. Karena kualitas audio yang buruk disertai dengan kinerja yang buruk akan dengan mudah menghilangkan audiens, dan berdampak buruk untuk bisnismu.